Dua tahun lebih sudah usia pernikahanku.
Aku menikah pada tahun 2006 (semester 4 kuliah).
Aku dan suamiku sengaja menunda untuk punya momongan atas berbagai alasan. Salahsatu alasannya adalah aku masih menempuh pendidikan.
Aku khawatir, kalau aku punya anak pada saat aku masih kuliah, anakku terabaikan karena kesibukanku.
Disamping itu juga, aku belum siap untuk punya anak, aku masih enjoy dengan teman-temanku, malah salahsatu temanku bilang bahwa aku masih terlalu imut untuk punya anak... heheheh…Geli juga sih aku mendengar kata-katanya itu.
Tidak sedikit juga temanku yang menyarankan agar aku segera punya anak, apalagi usiaku sedang produktif untuk itu.
Aku juga sadar, aku memang egois punya rencana seperti itu. Tapi aku tetap pada rencanaku, menunda kehamilan sampai aku benar-benar siap dan lulus kuliah.
***** Manusia memang hanya bisa berencana, hanya yang diatas yang bisa menentukan segalanya.
Di hari lebaran kemarin, tepatnya tanggal 1 Oktober, aku merasakan sesuatu, aku telat dua hari, (biasaaa, urusan wanita).
Aku punya feeling, aku hamil walaupun belum100% yakin, dan jujur saja, waktu itu juga aku belum siap 100% dengan kehamilanku.
4 hari kemudian, aku mengetes kehamilanku.
Aku meminta kakakku untuk melihat hasil dari tes tersebut.
Dadaku berdebar-debar saat aku memberikan hasil tes itu pada kakakku.
Ketika dia melihat hasil tes itu, sebuah pertanyaan tiba-tiba meluncur dari mulutnya, “Kamu mau hasil tes ini negative atau positif?”
aku tidak mampu menjawan pertanyaan itu.
Aku hanya bisa diam dan harap-harap cemas.
Saat itu aku pun tak tahu, apakah aku mau hasil tesnya positif atau negative… aku pasrah.
Spontan aku menangis saat kakakku mengatakan bahwa hasilnya positif.
Waktu itu aku tak percaya, aku akan punya anak???? Seperti mimpi rasanya, sulit dipercaya…
Hari-hari pun berlalu.
Aku merasa, aku sudah diberi hadiah yang sangat istimewa dariNya, ya, hadiah cinta.
Sebuah permata, permata hati, permata hatiku, buah hatiku.
Aku memang hidup untuknya, untuk permata hatiku, untuk merawatnya, menjaganya, mendidiknya, membesarkannya. Ya, aku hidup untuk itu… untuk anakku.
“Dia membuatku merasa lebih berarti”
5 comments:
Assalam...
Maaf skali sebelumnya karna telah lancang posting di catatan pribadimu...
Selamat yah atas karunia yg telah didapat...
Moga s5alu bersyukur atas sgala karunia yg telah diterima...
Skali lg, CONGRATULATION about ur happyness that have been received...
Halo mbak Ai..
Nuhun nya tos mampir ka blog abdi..
Kumaha damang?
Makasih ya buat ucapan selamatnya.
Salam juga buat suamimu.
Maen donk ke jakarta.. nanti ditemenin deh ke ancol liat monster ancol yang kecil - kecil kaya rebon.
hehehe
Selamat atas kehamilannya :)
Harus disyukuri, karena dia adalah anugerah terindah yang bisa kita dapatkan di alam ini...
Selamat ya :)
Dan salam kenal hehehe...
selamat dan pastinya akan membahagiakan,... salam sayang selalu dari bunda balqiz
Post a Comment