Sunday, June 27, 2010

Aku, Via dan Jepitan

hehehe... tadinya aku mau tidur nih, tapi tiba-tiba teringat akan hal yang lucu, yang akan kuceritakan ini...

Waktu itu kira-kira sebelas tahun lalu, aku masih SMP, dan aku tinggal di sebuah asrama.
Aku punya seorang teman baik, bahkan bisa dikatakan sahabat, teman sekamar pula, namanya Sylvia.
"Via", aku biasa memanggilnya begitu. Via seorang tunanetra juga, sama seperti aku... ;)

Ketika itu, sehabis makan siang, aku dan Via ngobrol-ngobrol di kamar berdua. Aku duduk di kasur Via. Kebetulan waktu itu Via baru aja ambil pakaian dari jemuran, sehingga di kasurnya banyak jepitan berserakan.
Aku merasa risih dengan hal itu, dan aku berniat menata rapi jepitan-jepitan itu. Kuambil salahsatu dari jepitan-jepitan itu, tapi tiba-tiba niatku kok berubah ya... malah muncul ide bagus dibenakku. (hehehe,,, ide konyol gitu kok dibilang bagus...) aku malah menjepitkan jepitan itu di baju yang sedang Via pakai. Nyaris semua jepitan yang ada di kasur Via aku pasang di bajunya tanpa dia sadari. Pelan-pelan sekali aku jepitkan seluruh jepitan itu :D

"Ai, urang rek ngangkat jemuran heula nya sawareh deui bisi hujan..." (bahasa Sunda) artinya: "Ai, aku mau ambil jemuran dulu ya sebagian lagi takut ujan..." kata Via.
Dengan semangat aku menjawab: "enya Via, buru kaditu! geus ceudeum ih..." artinya: "Iya Via, cepetan sana! udah mendung ih..."
Aku tersenyum-senyum sendiri ketika Via keluar kamar. Aku ingin lekas tahu reaksi orang-orang yang melihat dia.
"Pasti seru nih," omongku dalam hati.

"Euleuh euleuh, Viaaaa... naha eta meni rimbil jepitan dina acuk?!" Artinya: "aduh, Viaaaa... kok di baju kamu banyak banget jepitan?!" kudengar suara juru masak asrama ngomong gitu ke Via, jelas sekali kedengarannya, karena jarak kamarku dengan jemuran dekat sekali, jemuran tuh ada di belakang kamarku.
Tentu saja aku senang mendengar itu, itu artinya, aku berhasil ngerjain Via. Seketika tawaku pecah, tak bisa aku tahan-tahan lagi... :))
Via pastinya juga denger aku ketawa. Tiba-tiba dia berteriak histeris manggil namaku. Aku sih santai aja, watados alias wajah tanpa dosa... hehehee
Waktu itu aku pasrah aja mau dihukum apa sama Via. Tapi dasar Via orangnya emang baik dan sayang sama aku, (geer mode: On) aku nggak dapat hukuman apa-apa dari dia, ujung-ujungnya dia juga malah tertawa-tawa bareng aku... :))

hmm,,, kalau lagi flashback gini keinginan untuk punya mesin waktu selalu ada :P

No comments: