Monday, October 27, 2008

HADIAH TERISTIMEWA

Dua tahun lebih sudah usia pernikahanku.
Aku menikah pada tahun 2006 (semester 4 kuliah).
Aku dan suamiku sengaja menunda untuk punya momongan atas berbagai alasan. Salahsatu alasannya adalah aku masih menempuh pendidikan.
Aku khawatir, kalau aku punya anak pada saat aku masih kuliah, anakku terabaikan karena kesibukanku.
Disamping itu juga, aku belum siap untuk punya anak, aku masih enjoy dengan teman-temanku, malah salahsatu temanku bilang bahwa aku masih terlalu imut untuk punya anak... heheheh…Geli juga sih aku mendengar kata-katanya itu.
Tidak sedikit juga temanku yang menyarankan agar aku segera punya anak, apalagi usiaku sedang produktif untuk itu.
Aku juga sadar, aku memang egois punya rencana seperti itu. Tapi aku tetap pada rencanaku, menunda kehamilan sampai aku benar-benar siap dan lulus kuliah.

***** Manusia memang hanya bisa berencana, hanya yang diatas yang bisa menentukan segalanya.
Di hari lebaran kemarin, tepatnya tanggal 1 Oktober, aku merasakan sesuatu, aku telat dua hari, (biasaaa, urusan wanita).
Aku punya feeling, aku hamil walaupun belum100% yakin, dan jujur saja, waktu itu juga aku belum siap 100% dengan kehamilanku.

4 hari kemudian, aku mengetes kehamilanku.
Aku meminta kakakku untuk melihat hasil dari tes tersebut.
Dadaku berdebar-debar saat aku memberikan hasil tes itu pada kakakku.
Ketika dia melihat hasil tes itu, sebuah pertanyaan tiba-tiba meluncur dari mulutnya, “Kamu mau hasil tes ini negative atau positif?”
aku tidak mampu menjawan pertanyaan itu.
Aku hanya bisa diam dan harap-harap cemas.
Saat itu aku pun tak tahu, apakah aku mau hasil tesnya positif atau negative… aku pasrah.
Spontan aku menangis saat kakakku mengatakan bahwa hasilnya positif.
Waktu itu aku tak percaya, aku akan punya anak???? Seperti mimpi rasanya, sulit dipercaya…

Hari-hari pun berlalu.
Aku merasa, aku sudah diberi hadiah yang sangat istimewa dariNya, ya, hadiah cinta.
Sebuah permata, permata hati, permata hatiku, buah hatiku.
Aku memang hidup untuknya, untuk permata hatiku, untuk merawatnya, menjaganya, mendidiknya, membesarkannya. Ya, aku hidup untuk itu… untuk anakku.

“Dia membuatku merasa lebih berarti”

Thursday, June 19, 2008

Problem

yesterday 1 of my friends came to me. she told me about dishonest, she asked me: "Ai, what do you think about dishonest?"
o... i really surprise when she asked like that, but i tried to answer: "i think, dishonest is not good for our life."
after she heard my answer, she was crying, and then, she told me that she's dishonest of her husband. so i asked her: "how and why do you do that?"
she answered: "i go with a man that has much money, cause i need much money! ... yes, i need much money! my husband doesn't have a job, so he can't give
the money for me and my children. i have been trying to find a good job for me, but i have never found. do you know what should i do?"
ooohh .. i touched heard her story. i can't answer her last question, ... really i don't know... actually i wanna help her, but i can't. i'd like to share with you about this problem.
what will you do if u got same problem with my friend? please... help me to get the answer.

thanks before.

Saturday, February 2, 2008

HELLO DUNIA

Hello dunia!
Aku disini Cuma ingin coret-coret saja.
Aku harap, anda semua yang lewat dib log ini berkenan dengan coretan-coretanku ini.

Saturday, January 26, 2008

My Story

When I was child, I felt very happy, cause my family was take care of me especially my mom, she always loves me sincere. Besides that, I had many friends. They were take care of me too. They never make a problem out of my disabled. they always also take care of me. We always play together everyday.
Our favourite games in that times are high jump and toy kitten. I always followed that games. But sometimes, I felt is very disappointed, cause my friends never invited me to play marbles, and I always ask them: “why are you never ask me to play marbles?” so they always answered: “cause you are a figurehead, so you don’t have to follow this game.” Oh, their answer were make me sad….

At that moment, I asked my mom:
“why my friends never invite me to play marbles, mom? Whereas I really really want to play marbles”
“cause you are a blind, dear”. my mom answered.
“oh no mom, I can see the sun.” I said. So my mom explain:
“yes my dear child, you can discriminate dark and light only.

I realize that I’m a blind since then, and I never asked my friend to invite me to play marbles, cause I realize that I different with my friends. But nevertheless, I always play with my friends everyday.

Fiersha Mama Mia Main Sinetron

Pada hari senin tanggal 28 Januari, Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) telah menayangkan sebuah sinetronyang berjudul "AKU TERLAHIR 500 GRAM DAN BUTA".

Yang lebih menarik lagi, tokoh utama di sinetronini diperankan oleh seorang tunanetra yang bernama Fiersha Hanifah.

Aaku yakin, sebagian besar masyarakat Indonesia tahu siapa Fiersha.

Fiersha adalah seorang tunanetra yang berhasil lolos di 3 besar "mama mia" yang diadakan oleh salahsatu televisi swasta di Indonesia.

Jujur saja, aku merasa senang sekali ketika aku tahu bahhwa Fiersha jadi peran utama di sinetron tersebut, karena baru kali ini ada sebuah sinetron yang diperankan oleh seorang tunanetra, walau kita tahu, banyak televisi-televisi yang menayangkan film bahkan sinetron yang didalamnya menceritakan seorang tunanetra, tapi yang memerankannya adalah orang normal.

Mungkin kalau hal itu sih bisa dianggap wajar, karena selama ini masyarakat Indonesia belum mengenal tunanetra 100%, belum percaya kalau sebenarnya tunanetra pun mampu hidup seperti orang normal.

Yang tidak wajar adalah:
di film-film yang didalamnya menceritakan tentang kehidupan tunanetra, sering diceritakan bahwa tunanetra tersebut tidak dapat hidup mandiri, selalu bergantung pada orang disekitarnya, dan tidak berpendidikan.

Bahkan aku pernah menyaksikan sebuah film disalahsatu televisi yang menceritakan seorang bapak-bapak tunanetra, mempunyai anak dan istri tetapi dia tidak bekerja.
dia hanya diam dirumah, menunggu istrinya pulang kerja, dan juga menunggu anak-anaknya pulang sekolah. Yang lebih tragis lagi, istrinya pulang kerumah dengan membawa laki-laki selingkuhannya, dan mereka selingkuh dihadapan bapak-bapak tersebut. so, si bapak tidak tahu kalau istrinya selingkuh dan membawa orang lain kehadapannya, dia baru tahu hal itu setelah anak-anaknya pulang sekolah dan menceritakan hal itu padanya. Sungguh tidak masuk akal!

Aku pikir, itu terlalu dilebih-lebihkan. Aku sebagai seorang tunanetra, tentu saja sangat tahu dan faham dengan kehidupan tunanetra.

Aku tidak setuju kalau di film-film kebanyakan tunanetra sangat lemah, tidak berpendidikan, tidak bekerja, dan selalu tergantung pada orang lain. bahkan tidak punya perasaan seperti seorang bapak yang pernah aku saksikan di film tersebut.

Ketika seorang temanku datang dan dia berkata padaku bahwa dia datang sendirian, padahal dia bersama temannya, dan temannya itu datang dengan diam-diam, aku pasti akan tahu kalau dia datang tidak sendiri, tapi aku bisa tahu bukan karena indera keenam seperti yang sering orang-orang katakan, tapi mungkin karena bau parfumnya, dan suasanapun pasti akan terasa berbeda ketika seseorang datang tidak sendiri.

Tunanetra juga mampu mengenyam pendidikan, sama seperti orang normal. Memang, banyak diantara kami yang hanya mengenyam pendidikan sampai di sekolah dasar, tetapi tidak jarang diantara kami yang mampu meneruskan sampai perguruan tinggi, bahkan ada yang sampai menyandang gelar Doktor.

Kami juga tak mau ketinggalan dalam hal IT. Banyak diantara kami yang mampu mengoperasikan komputer, dari mulai mengoperasikan Office, browsing internet, chat, dll

Mungkin anda bertanya-tanya;

“kok bias sih tunanetra mengoperasikan computer? Itu kan memerlukan penglihatan….”.

Ya, tunanetra mampu mengoperasikan computer, karena komputernya telah dilengkapi dengan screen reader (pembaca layer). Salahsatu diantaranya adalah sebuah software yang dinamakan JAWS. JAWS adalah singkatan dari Job Accses With Speech yang diproduksi oleh freedom scientific, sebuah lembaga di Amerika, dan sekarang komputerku menggunakan software tersebut.

Pekerjaan tunanetra pun bermacam-macam, mulai dari massager (pemijat), guru, instruktur komputer, musisi, dosen, dan bahkan baru-baru ini ada juga yang menjadi seorang entertainer.

Jadi kesimpulannya, kehidupan tunanetra juga beragam, sama halnya dengan kehidupan orang normal.

Aku harap, tak ada lagi para sutradara yang seenaknya menempatkan tokoh tunanetra di film-film sebagai orang lemah, tidak bekerja, tak berpendidikan dan selalu tergantung pada orang lain.

Kepada para sutradara yang kebetulan membaca blog ini, please, pelajarilah tentang kehidupan tunanetra sedalam-dalamnya. mungkin selama ini yang anda tahu hanyalah sebagian kecil dari kami.