Wednesday, August 11, 2010

SERING KENA EUREUP EUREUP, CAPE DEEEEH...

Sebenarnya sekarang ini aku ngantuuuuuuuuuuukkkk banget, pengennya sih tidur, tapi aku males, males kena eureup eureup. Soalnya sudah dari sekitar 2 tahun lalu, kalau aku tidur di pagi hari (dari sekitar jam 5an lah), nyaris selalu mengalami eureup eureup, padahal biasaanya sehabis Subuh bawaannya ngantuk tuh…. Apalagi bulan puasa gini aku sering kurang tidur.

Pada tahu kan eureup eureup itu apa? Kalau istilah dalam bahasa Indonesianya sih ketindihan. Mungkin semua orang juga pernah mengalaminya.
Baru tahu aku, setelah aku googleing ternyata eureup eureup itu ada istilah kerennya, yaitu Sleep Paralysis. (hehehe, ketauan neh jarang baca-baca…)

Berdasarkan pengalaman, eureup eureup tuh seperti ini:
Jadi, saat hendak bangun dari tidur atau baru saja terlelap, aku merasa seperti ditindih sesuatu. Ini membuat aku sulit bangun ataupun berteriak minta tolong. Lalu, ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Aku pun berusaha untuk bisa bangun. Biasaanya usaha-usaha yang sering aku lakukan ketika itu adalah; berteriak minta tolong, sekuat tenaga mencoba menggerakkan tangan, kaki dan kepala sekencang-kencangnya, meski usaha-usahaku itu terkadang sia-sia, karena eureup eureup tak lekas hilang meski aku sudah melakukan usaha-usaha itu, aku malah capek sendiri. ya mungkin karena belum waktunya eureup eureup hilang dari tubuhku kali ya... makanya dia cuek aja… hehehe… Tapi belakangan ini kalau sedang mengalami eureup eureup, aku sudah agak jarang melakukan usaha-usaha itu. Aku mencoba untuk tenang dan mencoba tarik nafas panjang. Barulah setelah dirasakan eureup eureup itu terlalu lama hingga ketakutan nggak bisa bangun lagi, aku mencoba berteriak sekencang-kencangnya.

Banyak orang mengatakan, eureup eureup itu adalah berarti kita sedang ketindih makhluk halus… ih, sereeeeeeeemmm… waktu kecil sih aku percaya aja dengan hal itu, tapi sekarang nggak laaaah… makanya aku coba cari penjelasan ilmiah dan cara mengatasinya. That is:

TINDIHAN (ISP)

A. Definisi Tindihan
Secara Mitologi, "Tindihan" adalah pengalaman seseorang "ditumpangi" atau "diduduki" dan "diserang mahluk halus. Secara ilmiah dikenal dengan istilah "Isolated Sleep Paralysis" (ISP). Bisaanya terjadi pada saat tidur baru saja dimulai.
Seorang individu yang mengalami tindihan alias ISP akan merasakan seperti terjaga dalam keadaan sadar, tetapi tidak mampu bergerak atau menggerakkan anggota tubuhnya, tidak mampu berbicara/teriak dan tidak mampu menangis. Seringkali
disertai perasaan cemas dan ketakutan yang hebat, sehingga berusaha untuk "bangun" tapi tidak bisa dan tidak berdaya. Mereka yang mengalami ISP, dilaporkan mengalami mimpi buruk dan halusinasi, melihat keberadaan "mahluk" dari dunia lain.

B. Gejala-gejala ISP
Kondisi ini sering terjadi pada individu yang tidur dengan posisi terlentang, wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak dalam tidurnya atau dalam keadaan
hampir terjaga dari tidur. Dapat berlangsung hanya dalam beberapa detik atau lebih lama. Seringkali disertai perasaan "sesuatu yang mengerikan" menekan daerah leher atau dada, sehingga mengalami kesulitan nafas, tak mampu berteriak dan bergerak. Banyak yang menyebutnya sebagai "teror di tengah malam".

Rasa sesak dan seperti dicekik muncul karena dalam tahap R.E.M terjadi ketidaksinkronan antara lalu lintas udara dalam sistem pernafasan dengan tingkat kesadaran seseorang. Sedangkan rasa takut, yang sering divisualisasikan sebagai keberadaan mahluk lain, diduga dialami seorang individu karena sedang berusaha mengatasi dan mengindentifikasikan rasa takut dan teror yang disimpannya dalam kehidupan nyata.

Seorang peneliti ISP, Al Cheyne dari University of Waterloo, menduga bahwa ISP adalah sejenis halusinasi yang dialami seorang individu, karena adanya malfungsi dari tahap R.E.M (Rapid Eye Movement) dalam tidur seseorang. Malfungsi ini bisa disebabkan oleh stres, kelelahan fisik luar biasa dan kurang tidur. Ia
juga menemukan fakta bahwa ISP selalu terjadi pada orang-orang yang tidur terlentang. Menurutnya , mengubah-ubah posisi tidur dapat mengurangi resiko terserang ISP.

Diperkirakan setiap orang pernah mengalami ISP, sekali atau dua kali dalam hidupnya. Mereka yang sering mengalami tekanan psikis dan fisik akan lebih banyak mengalami ISP. Kondisi geologis dan lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi seseorang sehingga mengalami "tindihan." Misalnya mereka yang bekerja dalam shift lalu kekurangan tidur dan memiliki pola tidur yang tidak teratur. Beberapa penelitian bahkan menemukan, perasaan positif yang sangat kuat, seperti
jatuh cinta atau setelah melakukan hubungan seks, dapat pula menyebabkan ISP.

Saat ini penelitian juga diarahkan kepada pengaruh keadaan geomagnetik dan /atau keadaan geologis terhadap fenomena ISP.
Para peneliti mengemukakan teori, bahwa orang-orang yang tinggal di kawasan yang secara geologis aktif, seperti di daerah sekitar Samudera Pasifik, yang dikenal sebagai "Ring of Fire", lebih sering mengalami ISP.

C. ISP dalam berbagai budaya
• Indonesia Dikenal dengan istilah "Tindihan" (baca : ditekan/ditindih). Menurut kepercayaan Jawa Kuno, tindihan disebabkan oleh naiknya roh-roh halus dari
tempat penyimpanan air di bawah tanah ke bawah tempat tidur seseorang.
• Spanyol Orang-orang Spanyol menyebutnya "Pesadilla" dengan penjelasan serupa dengan "Tindihan".
• Jepang "Kanashibari" demikian mereka menyebutnya. Peneliti masih berusaha menemukan kaitan letak geologis Jepang di kawasan pasifik dengan fenomena tindihan.

D. Pencegahan dan cara mengatasi
Stress;
Usahakan hidup sehat, baik secara fisik maupun psikis. Stres diduga penyebab terbesar ISP. Atur pola tidur menjadi lebih teratur. Jangan makan dalam jumlah kebanyakan, minum alkohol/kafein dan merokok menjelang tidur, sehingga dapat mengganggu pola tidur.

Posisi Tidur;
Posisi tidur terlentang diduga menjadi salah satu penyebab ISP. Usahakan ganti-ganti posisi tidur.

Membuat Gerakan Kecil;
Beberapa orang menyarankan untuk membuat gerakan mata dengan cepat, agar dapat keluar dari situasi ISP.

Membuat Gerakan Mental;
Jika seseorang mengalami ISP, ia akan merasakan susah bergerak atau menggerakkan anggota tubuhnya. Padahal ini bukan pergerakan fisik yang sebenarnya, melainkan gerakan mental. Para ahli menganjurkan untuk terus berusaha "melawan" dan menggerakkan anggota tubuh melalui kekuatan pikiran.

Pengobatan Medis;
Diperlukan jika seseorang terlalu sering mengalami ISP.

(taken from various resources)

Mudah-mudahan setelah ini frequensi pengalaman eureup eureupku berkurang, atau tak akan mengalami lagi samasekali... :D
Mungkin nggak ya?

9 comments:

Yeti Widayanti said...

Capeeedeeeeeh

Prap Peun Grage said...

Abdi Osok keuna Eureup2 tp pami nuju aya kapusing (seu"r emutan)
pami nuju tenang mah alhamdullilah tara..

Ai Cahyati said...

to Zeffa: embeeeeeeeeeerrrrrrrrrrrr... :P

to Prap: eta memang salah sahiji pemicu na.. :)

Dani said...

Abdi oge sering bu, upami nuju galau :D

Ai Cahyati said...

hehehehehe.... :D

Unknown said...

Komo Abdi mah rada sering haduh..

Unknown said...

abdi ge sami, upami nuju gegana (gelisah galau merana) :P panginten kalebet tekanan psikis..

Anonymous said...

Ane sering kena eureup-eureup gan.. :D

indra heriana said...

jika kamu tidur dengan teman atau keluarga, dan teman atau keluarga masih bangun saat kamu kena eureup2, ada satu cara yaitu nafas aja kenceng (huh hah huh hah) mau dari idung atau mulut. cuma itu yg bisa keliat waktu erep2, jadi teman atau kluarga kamu kaget dan bangunin kamu :)
salam dari master of eureup2