Friday, March 9, 2012

Hadirnya Dara Pramesti Hanania







Hadirnya Dara Pramesti Hanania

lanjuuuttt nih nulis lagiii, mumpung mood ku lagi ada :)
nerusin cerita kemaren nih :D

Kira-kira satu jam setelah melahirkan, seorang bidan datang padaku dan berkata: "Ini bu, Dedeknya mau belajar mimi," tak terasa beberapa tetes air mata membasahi pipiku setelah mendengar bu bidan berkata begitu, aku sangat terharu dengan kepercayaan Allah yang telah menitipkan amanahNya padaku dan suami.
Lalu bu bidan membantu aku menyusui bayiku. Aku sangaaaatttt bahagia bisa mendapatkan kesempatan itu, kesempatan dimana aku bisa menyusui seorang bayi :)

Hari kedua di RS, suster menanyakan nama bayi kami, dan mulai hari itu, resmilah nama bayi kami adalah Dara Pramesti Hanania, yang kalau diartikan: perempuan cantik nan cerdas yang dikasihi Allah Subhanahuwata’ala, Aamiiin:-)
Dara=perempuan, cerdas, Pramesti=cantik jelita, Hanania=yang dikasihi Allah.



Setelah 4 hari menjalani perawatan di RS, aku diperbolehkan pulang, akupun pulang ke rumah orangtuaku, mengingat aku yang masih butuh bantuan untuk merawat bayi dan menjalani pemulihan pasca caesar.

Malam pertama di rumah ortu bersama Dara cukup membuatku merasa tak nyaman, malam itu Dara sering terbangun dan menangis, mungkin Dara kedinginan, soalnya Cisarua kan udaranya over cold kalau menurut aku, terlebih waktu itu musim angin kencang. Malam itu aku hanya ditemani oleh kakak perempuanku yang nomor satu.
Selama seminggu aku di rumah ortu, saudara-saudaraku  tidur bergantian tiap malamnya, malam pertama kakak pertamaku, malam kedua kakak keduaku (kakak ipar, malam ketiga kakak ketigaku, malam keempat ponakanku, nah, mulai malam kelima, terkadang nggak ditemani siapapun, hanya aku, Dara dan suami, padahal aku waktu itu merasa belum ready untuk tidak ditemani, tapiii biarlah, aku juga sadar, aku tidak akan bisa selamanya tergantung sama mereka, but, apakah tidak terlalu cepat? Seminggu juga belum lho, pikirku. Aku banyak menemukan, orang melihat pun ditemani setiap malam sampai 40 hari, lah aku? Aku yang jelas-jelas butuh bantuan (disamping aku seorang tunanetra, aku juga melahirkan dengan jalan caesar), harusnya bantuannya dobel donk... Pikiran itu sering terlintas dibenakku waktu itu.
Mulai malam itu, malam kelima, kadang aku telpon kakakku yang kamarnya bersebelahan dengan kamarku untuk menggantikan popok Dara. Sebenarnya sih, kakakku yang satu itu adalah kakak yang paling dekat denganku dan paling setia mengurusi aku dari kecil, tapi berhubung dia juga punya anak balita, dia tak bisa selalu membantuku mengurus Dara.

Selama 2 minggu pertama di rumah ortu, beberapa kali Dara nggak ada yang mandiin, semuanya pada sibuk dengan urusan masing-masing, sementara ibuku, sampai saat inipun beliau belum pernah mandiin Dara, karena beliau sudah... bisa dibilang sepuh. Sebenarnya aku pernah belajar mandiin Dara sama keponakanku waktu Dara umur 10 hari, sehari setelah puput. Tapi aku masih belum berani melakukannya sendiri tanpa pengawasan, jadi kalau Dara nggak ada yang mandiin, ya aku biarkan saja sampai ada kakakku yang melakukannya. Kalau hal itu terjadi, ibuku selalu komentar : “Duh, gimana ya kamu nanti kalau udah nggak disini, kamu pasti kesulitan ngurus Dara, udahlah, Daranya gak usah dibawa pulang,” perkataannya itu cukup membuat hatiku tak nyaman, tetapi juga membuat aku jadi semangat, kalau aku harus membuktikan pada semua orang, terutama orangtua dan saudara-saudaraku bahwa aku bisa mengurus Dara sendiri!

Minggu ketiga di rumah ortu, aku mulai berkali-kali belajar memandikan Dara sama kakakku yang itu lho, yang kamarnya di sebelah kamarku :D
Kalau gantiin popok sih, aku sudah bisa, tapi kalau ada kakakku, aku selalu memintanya menggantikan popok, soalnya aku masih merasa takut.... bahasa yang tepatnya, "palaur" kalau kata bahasa Sunda :P
Walau aku sudah belajar memandikan Dara pada kakakku, aku masih belum berani melakukannya sendiri, disamping takut Daranya kenapa-napa, orang-orang yang menyaksikanpun sepertinya takut Dara tersakiti sama aku yang memandikannya. Aku maklumi hal itu, mungkin pikir mereka, orang dengan penglihatan sempurna juga nggak semua bisa melakukan itu, apalagi aku yang seorang tunanetra.
Sebenarnya, tidak hanya memandikan, mengganti baju dan mengganti popok saja yang menjadi kesulitanku waktu itu, menyusui pun termasuk. Tapi aku dan Dara sama-sama belajar, Dara belajar mimi yang baik dan benar, aku belajar memposisikan Dara mimi dengan baik dan benar pula :D
Beberapa kali aku menangis karena kesulitan memposisikan Dara dalam hal menyusui, terutama kalau malam hari. Hehee cengeng yax :D
Sengaja aku tak membangunkan siapapun saat mengalami kesulitan itu, demi melatih aku dan Dara juga, tapi semuanya sudah terlewati, sekarang ALHAMDULILLAH semua lancar ;)

Suatu hari (awal Febuari), seisi rumah pada pergi semua, suami ke kantor, ibu ke dokter, ayah ke kebun, kakak-kakak pada berenang, hanya aku dan Dara yang tinggal di rumah, jam 9 rumah udah kosong, padahal biasanya jam mandi Dara jam 9. Jadiii,, mau nggak mau aku harus mandiin Dara deh. Dari situ, muncullah keberanianku, tanganku tak gemetaran lagi sewaktu mandiin Dara, dari awal sampai akhir proses pengurusan, tak ada masalah yang berarti, semuanya lancar dan Dara pun fine fine aja :)
Ada rasa bangga di hati setelah aku melakukan itu, ternyata, aku sudah mulai agak becus mengurus Dara. Makin pede aja aku ketika kakak-kakakku bilang, Dara bersih dimandiin aku :D
Aku bisa karena terpaksa...

Hm, rupanya aku udah mulai ngantuk nih, aku harus memanfaatkan rasa ngantuk ini untuk segera tidur, cause aku harus mempersiapkan energi untuk Dara, untuk bangun nanti malam dan untuk besok ngasuh. :)
Nanti aku akan cerita lagi kalau udah mood :D
see ya :)

3 comments:

Anonymous said...

halo, mbakk....
gimana kabar,
lama beud saya ga ng'blog
btw, saya nglewatin si kecil nih
wahh...brarti sekarang udah setaon ya usia si Dara.
pasti lagi lucu2nya...
^_^

Ai Cahyati said...

wah ada yang komen nih, *kaget!* hehehe.. aku juga udah lamaaa banget gak ngeblog, terakhir waktu posting ini aja, abisnya setelah punya Dara rasanya nggak ada waktu buat ngeblog.. hehehe.. belum bisa manage waktu aja kayanya nih akuu..
kabarku baik aja, mas. gimana sebaliknya?
usia Daraku sekarang 23 bulan, lahirnya 6 Januari tahun kemaren :-)

Unknown said...

Aku harus bersaksi tentang perbuatan baik dari Ibu Amanda Amanda Badan Kredit. Saya Husnah dan saya mengambil waktu saya keluar untuk bersaksi Ibu Amanda karena dia akhirnya menawarkan apa yang tidak ada orang lain bisa.
Saya dan suami saya masuk ke utang yang sangat besar dengan debitur dan Bank dan kami mencari pinjaman dari perusahaan pinjaman yang berbeda tetapi semua datang ke sia-sia. sebaliknya mereka membawa kita ke dalam lebih banyak utang dan berakhir meninggalkan kami bangkrut sampai saya datang di kontak dengan Ibu Amanda, Dia menawarkan saya pinjaman meskipun pada awalnya saya takut itu akan berakhir seperti setiap perusahaan pinjaman lain saya datang di tapi dia tidak seperti mereka. Sekarang kita telah akhirnya menetap utang kami dan memulai bisnis baru dengan uang yang tersisa dari pinjaman.
Hubungi Ibu Amanda melalui salah satu email berikut. amandaloan@qualityservice.com atau Anda dapat menghubungi saya melalui email saya untuk arahan lebih lanjut ikmahusnah@gmail.com